Memilih Jaket untuk Perjalanan

Written By Jaket Korea Murah on Selasa, 11 Juni 2013 | 23.24




Memilih Jaket untuk Perjalanan
Suara Pembaruan, 22 Desember 2002

ila kali lalu sudah dibahas mengenai ransel yang dipilih untuk
melakukan perjalanan dan pendakian gunung, kali ini kita akan
membahas tentang pemilihan jaket. Sepintas, jaket itu sama saja. Yang
penting tebal dan bisa menahan udara dingin.

Dalam kegiatan pendakian gunung, jaket tidak sembarang jaket. Untuk
pendakian ke gunung tropis yang banyak hujan dan angin, dipilih jaket
yang terbuat dari bahan yang lapisan luarnya tidak tembus air dan
bagian dalamnya dilapisi oleh bahan agak tebal.

Bila berada di daerah berangin keras, jaket yang seperti ini atau
sering disebut wind breaker sangat pas. Memakai jaket yang terlalu
tebal dengan bahan berlapis bulu angsa justru bisa menjadikan siksaan
bagi tubuh karena kepanasan.

Bila mendaki ke gunung bersalju biasanya ada dua jaket yang harus
dibawa. Saat perjalanan awal dari bawah menuju base camp atau titik
tertentu, jaket yang dipakai adalah jaket tipis tapi terbuat dari
bahan Goretex, Polartec, Texapore, dan Sympatex.

Bahan ini sangat bagus dalam menyekat serangan angin dan mencegah
panas tubuh hilang. Dengan lapisan bahan tertentu yang tidak tebal,
maka jaket akan terasa nyaman dipakai sampai pada ketinggian
tertentu. Jaket sejenis ini memiliki leher yang tinggi dan penutup
kepala.

Untuk pendakian ke puncak yang lebih tinggi, jaket yang dipakai
adalah yang tebal dengan lapisan dalam terbuat dari bulu angsa. Jaket
ini memang tidak enak untuk pergerakan, tapi sangat melindungi tubuh
dari serangan salju yang beku. Untuk jaket yang bahannya bagus bisa
menahan serangan dingin sampai minus 18 derajat Celsius.

Pada jaket seperti ini di bagian kantongnya ada dua bagian. Di bagian
atas khusus untuk menyimpan atau menyelipkan telapak tangan agar
tidak beku. Bagian yang agak ke bawah bisa untuk menyimpan makanan
kecil, permen atau peralatan lain seperti kompas, pisau kecil dan
kamera kecil.

Kegiatan pendakian dan bertualang menembus rimba, sebaiknya memilih
warna jaket yang terang seperti merah, kuning, pink atau oranye.
Warna-warna yang keras ini memang sangat menolong bila terjadi
sesuatu hal yang tidak diinginkan seperti hilang atau tersesat. Warna-
warna mencolok yang berbeda dengan warna hutan yang hijau atau warna
salju yang serba putih, bisa dilihat dari ketinggian 500 meter dari
udara.


Warna

Pada pendakian gunung salju, warna yang banyak dipilih adalah merah,
oranye, kuning dan biru. Warna salju yang putih sering memantulkan
cahaya matahari sehingga bisa membuat warna gelap ikut menjadi putih.

Warna-warna yang disebutkan tadi termasuk yang tidak hilang ketika
terkena pantulan cahaya dari sinar matahari. Untuk pendakian di
gunung tropis, warna merah dan oranye yang terbaik.

Pegunungan tropis yang dominan berwarna hijau termasuk daerah yang
sulit untuk pencarian bila terjadi pendaki gunung tersesat. Warna
merah atau oranye termasuk warna yang bisa segera terlihat saat
pencarian dari udara.

Jaket dengan banyak kantong dan memiliki kantong besar sangat
berguna. Ini bisa dipakai menyimpan barang-barang kecil yang sering
dipakai di perjalanan seperti senter, kompas atau makanan camilan.

Menjaga atau memeriksa kondisi jaket sebelum melakukan pendakian
adalah hal yang sangat penting. Pertama periksa bagian retsleting,
apakah masih bagus tidak selip atau mudah lepas. Kalau sedikit macet
bisa digosok dengan lilin dan dicoba beberapakali sampai lancar.
Periksa juga bagian dari bahu dan ketiak. Biasanya beban paling berat
di bagian bahu karena harus mendapat tekanan dari ransel.

Pernah terjadi saat melakukan pendakian ke gunung salju, tanpa
disadari salah satu jaket pendaki tersobek karena terkait dengan paku
di sepatu yang dipasang saat jalan di salju.

Sekalipun sobek hanya sedikit, ternyata angin gunung yang keras dan
bersuhu dingin itu bisa seperti alat pemukul. Terbukti pada bagian
jaket yang sobek, kulit si pendaki gunung meninggalkan warna biru
lebam dan rasa ngilu seperti dipukul oleh benda tumpul.

Periksa juga di bagian ujung lengan. Untuk jaket berlapis bulu angsa,
biasanya seperti ada karet penyekat di bagian lengan dalam, lalu
bagian luarnya cukup dengan lapisan velcrow yang bisa dilibat kuat.
Ini gunanya agar angin dingin tidak tembus ke dalam tubuh. Untuk
jaket di gunung tropis, ujung lengan ada juga velcrow yang fungsinya
sama.

Jaket untuk pendakian selalu menyediakan juga bagian tutup kepala.
Untuk daerah tropis, tutup kepalanya berlapis bahan anti air. Karena
sifat pegunungan tropis banyak turun hujan dan embun di beberapa
puncak bisa cair seperti hujan, maka penutup bagian kepala dibuat
sedemikian rupa agar melindungi kepala dari basahnya air. Untuk yang
di gunung salju, bagian kepalanya lebih tebal karena berlapis bulu
angsa. Fungsinya untuk melindungi kepala terutama telinga dari
serangan udara dingin.

Berikutnya masalah harga. Sekarang memang banyak jaket yang
ditawarkan dengan harga murah. Malah banyak yang bilang buat apa beli
yang mahal, toh fungsinya sama juga. Buat kalangan penyuka dunia
petualangan, peralatan dengan harga yang agak mahal dan jaminan
kualitas agaknya bukan masalah.

Sebaiknya pilih jaket dengan syarat dan kriteria yang tepat. Lalu
bila harganya mahal atau agak mahal, tidak perlu dijadikan masalah,
sebab ini menjadi tidak sebanding saat jaket tersebut berfungsi
melindungi tubuh kita dari kondisi ekstrem.

 
Jaket Anime