Memilih Jaket untuk Perjalanan Suara Pembaruan, 22 Desember 2002 ila kali lalu sudah dibahas mengenai ransel yang dipilih untuk melakukan perjalanan dan pendakian gunung, kali ini kita akan membahas tentang pemilihan jaket. Sepintas, jaket itu sama saja. Yang penting tebal dan bisa menahan udara dingin. Dalam kegiatan pendakian gunung, jaket tidak sembarang jaket. Untuk pendakian ke gunung tropis yang banyak hujan dan angin, dipilih jaket yang terbuat dari bahan yang lapisan luarnya tidak tembus air dan bagian dalamnya dilapisi oleh bahan agak tebal. Bila berada di daerah berangin keras, jaket yang seperti ini atau sering disebut wind breaker sangat pas. Memakai jaket yang terlalu tebal dengan bahan berlapis bulu angsa justru bisa menjadikan siksaan bagi tubuh karena kepanasan. Bila mendaki ke gunung bersalju biasanya ada dua jaket yang harus dibawa. Saat perjalanan awal dari bawah menuju base camp atau titik tertentu, jaket yang dipakai adalah jaket tipis tapi terbuat dari bahan Goretex, Polartec, Texapore, dan Sympatex. Bahan ini sangat bagus dalam menyekat serangan angin dan mencegah panas tubuh hilang. Dengan lapisan bahan tertentu yang tidak tebal, maka jaket akan terasa nyaman dipakai sampai pada ketinggian tertentu. Jaket sejenis ini memiliki leher yang tinggi dan penutup kepala. Untuk pendakian ke puncak yang lebih tinggi, jaket yang dipakai adalah yang tebal dengan lapisan dalam terbuat dari bulu angsa. Jaket ini memang tidak enak untuk pergerakan, tapi sangat melindungi tubuh dari serangan salju yang beku. Untuk jaket yang bahannya bagus bisa menahan serangan dingin sampai minus 18 derajat Celsius. Pada jaket seperti ini di bagian kantongnya ada dua bagian. Di bagian atas khusus untuk menyimpan atau menyelipkan telapak tangan agar tidak beku. Bagian yang agak ke bawah bisa untuk menyimpan makanan kecil, permen atau peralatan lain seperti kompas, pisau kecil dan kamera kecil. Kegiatan pendakian dan bertualang menembus rimba, sebaiknya memilih warna jaket yang terang seperti merah, kuning, pink atau oranye. Warna-warna yang keras ini memang sangat menolong bila terjadi sesuatu hal yang tidak diinginkan seperti hilang atau tersesat. Warna- warna mencolok yang berbeda dengan warna hutan yang hijau atau warna salju yang serba putih, bisa dilihat dari ketinggian 500 meter dari udara. Warna Pada pendakian gunung salju, warna yang banyak dipilih adalah merah, oranye, kuning dan biru. Warna salju yang putih sering memantulkan cahaya matahari sehingga bisa membuat warna gelap ikut menjadi putih. Warna-warna yang disebutkan tadi termasuk yang tidak hilang ketika terkena pantulan cahaya dari sinar matahari. Untuk pendakian di gunung tropis, warna merah dan oranye yang terbaik. Pegunungan tropis yang dominan berwarna hijau termasuk daerah yang sulit untuk pencarian bila terjadi pendaki gunung tersesat. Warna merah atau oranye termasuk warna yang bisa segera terlihat saat pencarian dari udara. Jaket dengan banyak kantong dan memiliki kantong besar sangat berguna. Ini bisa dipakai menyimpan barang-barang kecil yang sering dipakai di perjalanan seperti senter, kompas atau makanan camilan. Menjaga atau memeriksa kondisi jaket sebelum melakukan pendakian adalah hal yang sangat penting. Pertama periksa bagian retsleting, apakah masih bagus tidak selip atau mudah lepas. Kalau sedikit macet bisa digosok dengan lilin dan dicoba beberapakali sampai lancar. Periksa juga bagian dari bahu dan ketiak. Biasanya beban paling berat di bagian bahu karena harus mendapat tekanan dari ransel. Pernah terjadi saat melakukan pendakian ke gunung salju, tanpa disadari salah satu jaket pendaki tersobek karena terkait dengan paku di sepatu yang dipasang saat jalan di salju. Sekalipun sobek hanya sedikit, ternyata angin gunung yang keras dan bersuhu dingin itu bisa seperti alat pemukul. Terbukti pada bagian jaket yang sobek, kulit si pendaki gunung meninggalkan warna biru lebam dan rasa ngilu seperti dipukul oleh benda tumpul. Periksa juga di bagian ujung lengan. Untuk jaket berlapis bulu angsa, biasanya seperti ada karet penyekat di bagian lengan dalam, lalu bagian luarnya cukup dengan lapisan velcrow yang bisa dilibat kuat. Ini gunanya agar angin dingin tidak tembus ke dalam tubuh. Untuk jaket di gunung tropis, ujung lengan ada juga velcrow yang fungsinya sama. Jaket untuk pendakian selalu menyediakan juga bagian tutup kepala. Untuk daerah tropis, tutup kepalanya berlapis bahan anti air. Karena sifat pegunungan tropis banyak turun hujan dan embun di beberapa puncak bisa cair seperti hujan, maka penutup bagian kepala dibuat sedemikian rupa agar melindungi kepala dari basahnya air. Untuk yang di gunung salju, bagian kepalanya lebih tebal karena berlapis bulu angsa. Fungsinya untuk melindungi kepala terutama telinga dari serangan udara dingin. Berikutnya masalah harga. Sekarang memang banyak jaket yang ditawarkan dengan harga murah. Malah banyak yang bilang buat apa beli yang mahal, toh fungsinya sama juga. Buat kalangan penyuka dunia petualangan, peralatan dengan harga yang agak mahal dan jaminan kualitas agaknya bukan masalah. Sebaiknya pilih jaket dengan syarat dan kriteria yang tepat. Lalu bila harganya mahal atau agak mahal, tidak perlu dijadikan masalah, sebab ini menjadi tidak sebanding saat jaket tersebut berfungsi melindungi tubuh kita dari kondisi ekstrem. |